Jumat, Oktober 24, 2014

4 Pulau Surganya Laut Kalimantan Timur


Mungkin kalian sudah pernah mendengar 4 pulau ini yang merupakan surganya laut Kalimantan Timur yaitu Pulau Derawan, Pulau Maratua, Pulau Kakaban, dan Pulau Sangalaki ini berada didaerah Berau. Berau merupakan kota kecil dari Provinsi Kalimantan Timur dan berada jauh dari ibukota Samarinda. Untuk menempuh perjalanan ke Berau dari Balikpapan bisa ditempuh darat atau udara. Kalau menempuh jalur darat bisa menguras tenaga dan waktu diperjalanan karena waktu tempuh dari Balikpapan - Berau menggunakan travel sekitar 17 jam. 

Namun kemarin saya lagi ada penugasan kerja di Berau, jadi saya tinggal cari travel tujuan Tanjung Batu. Perjalanan dari ke Tanjung Batu menempuh waktu sekitar 2 jam, biasanya travel langsung mengantar ke pelabuhan Tanjung Batu.



Pelabuhan Tanjung Batu

Selanjutnya dari pelabuhan Tanjung Batu saya Naik Speed Boat ke Derawan sekitar 30 menit.

Speed Max. 5 Orang

Welcome To Derawan Island !!!

Gerbang Selamat Datang

Sesampainya di Pulau Derawan kita bisa liat keindahan lautnya, dan alamnya. Luar biasa nggak bisa dikatakan panjang lebar bagaimana keindahannya air lautnya yang biru, terumbu-terumbu karang yang indah serta ikan kecil-kecil.

Menampakkan Keindahan Air Lautnya

Setelah menikmati keindahan pulau saya jalan-jalan keliling pulau sekalian mencari penginapan sekitar Pulau Derawan untuk beristirahat. Dipulau ini harga penginapannya relatif murah dan terjangkau dibandingkan penginapan di Pulau Maratua. Untuk penginapan disini ada berbagai macam, diantaranya ada yang Homestay (harga relatif murah), Cottage (harga relatif sedang), dan Resort (harga relatif mahal). Kalau tips dari saya lebih baik menginap di Cottage tapi cari yang di atas laut, salah satunya Sari Cottage tempatnya lumayan bagus, harga nya juga sedang nggak terlalu mahal juga dan juga udah ada AC + TV nya.

Penginapan Sari Cottage

Kamar di Sari Cottage

Pas sore hari saya jalan-jalan lagi sambil menikmati angin sore dan hembusan angin pantai, di sini ada banyak penyewaan sepeda yang disewakan warga sekitar, tapi saya lebih milih jalan kaki untuk menghemat. 

Selfie Jalan-Jalan Sore

Ohh iya saya lupa memperkenalkan diri ya bagi teman-teman yang baru baca blog saya ini, nama saya Ahmad Wahyudi bisa dipanggil Wahyu atau Yudi, tapi terserah aja yang mana enak dipanggilnya. Dilahirkan di Banjarmasin tanggal 5 bulan desember tahun 1995, saya asli orang Kalimantan dan lebih tepatnya suku Banjar namun ada campuran sedikit suku Jawa. Saya dilahirkan sebagai anak tunggal, tapi saya bukan anak tunggal yang manja yang minta ini itu. Untuk traveling itu nomor satu, namun dalam traveling saya mempunyai filosofi "whatever something good or bad, please enjoy first", karena traveling berbicara tentang menikmati perjalanan, jika seseorang traveler pergi tetapi tidak menikmatinya, semuanya akan jadi sia-sia. Oke itu sedikit profil tentang saya kita lanjut ceritanya lagi.

Malam harinya saya lanjut jalan-jalan keliling pulau katanya kalau malam Penyu Hijau akan keliatan dipermukaan laut untuk bertelur. Ceritanya Penyu Hijau ini sudah langka dan harus dilestarikan, soalnya banyak orang yang mencuri telurnya untuk dijual. Untungnya pada malam itu saya ketemu penyu itu, ternyata penyu ini besar sekali beratnya melebihi dari saya.

Penyu Hijau

Berfoto dengan Penyu Hijau

Keesokan paginya saya siap-siap untuk keliling 3 pulau lainnya, namun sebelum berangkat kita makan dulu yang sudah disediakan oleh penginapan. Untuk perjalanan selanjutnya saya menggunakan Speed Boat lagi tapi lumayan lebih besar dari pada saya berangkat daeri Tanjung Batu ke Pulau Derawan.

Speed Max. 15 Orang

Isi dalam Speed

Tujuan pertama yang saya kunjungi yaitu Pulau Maratua yang nggak kalah indahnya dengan Pulau Derawan. 

Gerbang Selamat Datang

Cafe Maratua Paradise Resort

Disini air lautnya lebih biru dibandingkan dengan Pulau Derawan, disini kita juga akan menjumpai penginapan yang tidak kalah indahnya dengan Sari Cottage.

Penginapan di Pulau Maratua (dari depan)

Penginapan di Pulau Maratua (dari belakang)

Di Pulau Maratua saya menjumpai salah satu penginapan atas laut yang mana pemilik nya adalah orang malaysia, penginapan ini namanya Maratua Paradise Resort harga nya relatif mahal sekitar 600 ribu - 800 ribu permalam nya. Di Resort ini pelayanan nya cukup menjanjikan juga, ada cafe nya juga. Nggak kebayang deh pemanadangan nya, udah seperti di Maldives Resort. Kebanyakan yang menginap disini orang yang berbulan madu.

Bagaikan Maldives Resort

Pasir Putih

Setelah lelah mengelilingi Pulau Maratua, perjalanan saya lanjutkan ke Pulau Kakaban. Di pulau ini kita dapat menemukan 2 Danau yang menakjubkan, pertama yang saya kunjungi yaitu Danau Ikan dimana kita akan menelusuri goa dari pinggir pantai barulah kita akan menemukan danau ini. 

Air Laut dalam Keadaan Surut

Namun kita hanya dapat menyusuri goa ini apabila air laut dalam keadaan surut.

Selfie Lorong Masuk Goa

Luar biasa air danau ini cukup bening seperti kaca, ikan kecil-kecil warna warni berkeliaran disini. Tak bisa diceritakan panjang lebar bagaimana keindahan danau ini.

Air Danau seperti Kaca

Menjelang siang saya kemudian melanjutkan lagi ke danau satu nya yang mana danau ini menyimpan keindahan bawah lautnya dengan Ubur-Ubur yang tak menyengat.

Gerbang Danau Ubur-Ubur

Sebelum masuk kedalam kita harus bayar karcis masuk, kemudian kita akan menyusuri anak tangga. Dari kejauhan kita sudah bisa liat ubur-ubur berkeliaran di sekitar danau, ada berbagai macam warna ubur-ubur disini. 

Ubur-Ubur dari Kejauhan

Namun saya hanya bisa menemui ubur-ubur berwarna bening.

Ubur-Ubur Warna Bening

Setelah puas kita bermain dengan ubur-ubur maka saya akan melanjutkan perjalanan ke Pulau Sangalaki. Namun sebelum berangkat kita akan Snorkling dulu di depan Pulau Kakaban. Wow !! menakjubkan disini kita menjumpai berbagai macam terumbu karang yang berwarna warni, tidak kalah dengan Raja Ampat. 

Oke kita lanjut ke Pulau Sangalaki, disini kita bisa melihat Penyu Hijau namun disini bukan yang besar namun yang baru lahir.

Pulau Sangalaki

Sungguh luar biasa warga pulau ini sungguh baik Penyu Hijau yang meneteskan telur kemudian mereka jaga dan dipelihara setelah menetas akan dilepas kembali ke habitat nya di laut.

Anak Penyu Hijau

Awan sudah mulai terasa gelap, waktunya kita pulang dan kembali ke penginapan. Ehh, sebelum pulang kita selfie dulu dengan sunset di Pulau Sangalaki, namun kita kurang beruntung sedikit matarhari nya yang terbenam hanya sebagian karena sebagian tertutup awan.

Selfie dengan Sunset di Pulau Sangalaki

Waktunya Pulang

Sekitar habis magrib speed boat yang saya tumpangi sudah sampai penginapan di Pulau Derawan, saya tidak mau membuang-buang waktu sesampainya dikamar saya langsung beristirhat dan tidur.

Keesokan harinya saya jalan-jalan ke toko oleh-oleh yang ada di Pulau Derawan, disini kita banayak menemukan pernak pernik khas nya Pulau Derawan. Sekitar pukul 9 pagi saya packing untuk siap-siap pulang kemudian saya chek out penginapan. Dan speed boat yang mengantar saya berangkat menjemput lagi, karena speed saya sewa untuk PP dari Tanjung Batu ke Pulau Derawan. Sesampainya Tanjung Batu saya sudah menghubungi travel untuk mengantarkan saya lagi ke Berau. 

Cerita Perjalanan 4 Pulau Surganya Laut Kalimantan Timur selesai. See You Next Time.

6 komentar:

  1. Bagus sih bro blognya,tapi masih ada yang kurang lengkap,.. semoga lebih baik lagi kedepannya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Oke bro terima kasih sarannya, nanti untuk ke depannya akan saya lengkapi yang kurang lengkapnya.

      #RanselBorneo

      Hapus
  2. Bagus banget om.. cuma kok loading page lama bgt nehh..:D tapi worth buat menunggu ceritanya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih om, maaf sebelumnya om soalnya ukuran resolusi fotonya terlalu besar jadi loading pagenya agak lama, tapi sekarang udah di kecilkan resolusinya.

      #RanselBorneo

      Hapus
  3. Itu penyu nya kasihan diangkat2, biarkan mereka hidup alami di alam nya. Eh di derawan ada ATM dan bank lho. Bank Kaltim lokasi nya di depan penginapan lestari

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tenang aja om cumi, penyunya udah dilepasin kok ke alam nya, ohh iya pas waktu saya kesana belum ada mesin ATM nya om.

      #RanselBorneo

      Hapus